Modul-modul pada Kendaraan Roda Empat: Pengertian dan Fungsinya

12/4/20236 min read

Hallo Sahabat Edmond kali ini kita akan membahas mengenai beberapa modul yang ada pada kendaraan roda empat. Kendaraan roda empat modern saat ini dilengkapi dengan berbagai macam modul yang memiliki peran penting dalam menjaga kinerja dan keamanan kendaraan. Modul-modul ini dirancang untuk mengendalikan dan memantau berbagai sistem kendaraan agar dapat beroperasi dengan baik.

1. Modul Kontrol Mesin (Engine Control Module/ECM)

Modul kontrol mesin adalah modul yang mengatur dan mengendalikan kinerja mesin kendaraan. Modul ini menerima input dari berbagai sensor untuk memantau kondisi mesin, seperti suhu, tekanan udara, dan putaran mesin. ECM juga mengontrol sistem bahan bakar dan sistem pengapian untuk memastikan kinerja mesin yang optimal. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari modul kontrol mesin:

  1. Penyesuaian Bahan Bakar: Modul kontrol mesin mengatur jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke dalam ruang bakar. Ini dapat disesuaikan berdasarkan faktor-faktor seperti kecepatan mesin, beban, suhu, dan tekanan udara.

  2. Penyesuaian Ignisi: Modul kontrol mesin mengendalikan waktu dan urutan pembakaran di dalam silinder mesin dengan mengatur sistem pengapian. Ini memastikan pembakaran yang efisien dan mengoptimalkan kinerja mesin.

  3. Pengaturan Posisi Pergeseran: Jika kendaraan dilengkapi dengan transmisi otomatis, modul kontrol mesin dapat berpartisipasi dalam pengaturan posisi pergeseran untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan kenyamanan berkendara.

  4. Kontrol Emisi Gas Buang: Modul kontrol mesin membantu mengurangi emisi gas buang dengan mengontrol berbagai komponen, seperti sistem pengolahan gas buang dan sensor oksigen, untuk memastikan pembakaran yang bersih.

  5. Pemantauan Sensor: Modul kontrol mesin menerima informasi dari berbagai sensor di sekitar mesin, termasuk sensor suhu, sensor tekanan udara, dan sensor oksigen. Informasi ini digunakan untuk membuat keputusan yang tepat terkait dengan operasi mesin.

  6. Kontrol Idle: Modul kontrol mesin mengontrol putaran mesin saat kendaraan berhenti (idle) untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar dan emisi.

  7. Pemantauan Kinerja: Modul kontrol mesin dapat memantau kinerja mesin dan mendeteksi adanya masalah. Jika ada gangguan atau kerusakan, sistem ini dapat memberikan kode kesalahan (trouble code) yang dapat dibaca oleh teknisi selama proses diagnosis.

  8. Kontrol Respons Gas: Modul kontrol mesin dapat mempengaruhi respons gas pedal, memberikan pengalaman berkendara yang lebih responsif atau ekonomis sesuai dengan kondisi operasional.

2. Modul Kontrol Transmisi (Transmission Control Module/TCM)

Modul kontrol transmisi bertanggung jawab atas pengoperasian transmisi kendaraan. TCM menerima input dari sensor-sensor transmisi untuk mengoptimalkan perpindahan gigi dan kinerja transmisi secara keseluruhan. Modul ini juga dapat mendeteksi adanya masalah pada transmisi dan memberikan kode kesalahan (trouble code) untuk memudahkan perbaikan. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari modul kontrol transmisi:

  1. Pengaturan Pergeseran Gigi: Modul kontrol transmisi mengendalikan perpindahan gigi sesuai dengan kecepatan kendaraan, beban mesin, dan keadaan jalan. Ini termasuk pembukaan dan penutupan kopling otomatis pada transmisi otomatis atau pengendalian perpindahan gigi pada transmisi manual.

  2. Kontrol Mode Operasi: Modul kontrol transmisi dapat mengatur berbagai mode operasi transmisi, seperti mode normal, mode sport, atau mode ekonomi, tergantung pada preferensi pengemudi atau kondisi berkendara.

  3. Pemantauan Suhu Transmisi: Modul kontrol transmisi dapat memantau suhu transmisi dan mengambil tindakan preventif, seperti menurunkan beban mesin atau menunda perpindahan gigi, untuk melindungi transmisi dari suhu yang berlebihan.

  4. Pengaturan Torsi: Modul kontrol transmisi dapat mengontrol torsi yang disampaikan ke roda melalui transmisi. Ini membantu dalam mengoptimalkan kinerja kendaraan dan efisiensi bahan bakar.

  5. Kontrol Perpindahan Gigi Otomatis: Pada transmisi otomatis, modul kontrol transmisi dapat menyesuaikan waktu perpindahan gigi otomatis untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi berkendara.

  6. Pengukuran Kecepatan Kendaraan: Modul kontrol transmisi menggunakan sensor kecepatan untuk memantau kecepatan kendaraan dan mengambil keputusan terkait perpindahan gigi.

  7. Mengoptimalkan Efisiensi Bahan Bakar: Dengan mengontrol perpindahan gigi dan menyesuaikan parameter lainnya, modul kontrol transmisi berkontribusi pada pengoptimalan efisiensi bahan bakar kendaraan.

  8. Mode Pergeseran Manual: Pada kendaraan dengan transmisi otomatis yang dilengkapi dengan mode pergeseran manual atau "paddle shift," modul kontrol transmisi memungkinkan pengemudi untuk secara manual mengendalikan perpindahan gigi.

3. Modul Kontrol Rem (Antilock Braking System/ABS)

Modul kontrol rem merupakan modul yang mengendalikan sistem pengereman anti terkunci (Antilock Braking System/ABS). Modul ini berfungsi untuk mencegah roda kendaraan terkunci saat pengereman mendadak, sehingga pengendara tetap memiliki kendali penuh atas kendaraan. Modul ABS menerima input dari sensor-sensor roda untuk mengatur tekanan rem pada setiap roda secara individu. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari modul kontrol rem:

  1. Pengaturan Tekanan Hidraulis: Modul kontrol rem mengatur tekanan hidraulis pada sistem pengereman. Ini dilakukan dengan mengontrol katup-katup pada sistem rem, memastikan distribusi tekanan yang tepat ke setiap rem roda.

  2. Pengendalian ABS (Anti-lock Braking System): Beberapa kendaraan dilengkapi dengan sistem ABS yang mencegah roda terkunci selama pengereman mendesak. Modul kontrol rem bertanggung jawab untuk mengontrol operasi ABS, yang melibatkan pengaturan tekanan rem secara cepat dan berulang-ulang untuk mencegah roda terkunci.

  3. Distribusi Rem Elektronik (EBD - Electronic Brakeforce Distribution): Modul kontrol rem juga dapat mengelola distribusi daya pengereman antara roda depan dan belakang berdasarkan beban kendaraan. Hal ini memastikan pengereman yang seimbang dan optimal di setiap roda, meningkatkan stabilitas kendaraan.

  4. Stabilitas Kendaraan (VSC - Vehicle Stability Control): Pada beberapa kendaraan, modul kontrol rem juga berperan dalam sistem kontrol stabilitas. Jika kendaraan mengalami kehilangan traksi atau stabil itu terancam, sistem ini dapat mengintervensi dengan mengurangi daya pengereman pada roda tertentu untuk mengembalikan stabilitas.

  5. Kontrol Torsi pada Roda (Traction Control System): Modul kontrol rem dapat terlibat dalam sistem kontrol traksi, yang bekerja untuk mencegah roda-roda kendaraan slip saat akselerasi. Ini dapat melibatkan pengurangan torsi pada roda yang kehilangan traksi.

  6. Monitoring Kesehatan Sistem Pengereman: Modul kontrol rem juga dapat memonitor berbagai sensor dan komponen dalam sistem pengereman. Jika terjadi masalah, modul ini dapat memicu lampu peringatan pada dashboard atau memberikan sinyal kesalahan.

4. Modul Kontrol Stabilitas (Electronic Stability Control/ESC)

Modul kontrol stabilitas adalah modul yang bertugas menjaga stabilitas kendaraan saat menghadapi kondisi jalan yang licin atau saat terjadi kehilangan traksi. Modul ini bekerja dengan mengontrol rem dan pengaturan tenaga mesin untuk mencegah terjadinya understeer dan oversteer. ESC juga dapat membantu pengemudi dalam mengendalikan kendaraan saat terjadi kehilangan kendali. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari modul kontrol stabilitas:

  1. Deteksi Kelebihan Putaran (Oversteer) dan Kelebihan Pengereman (Understeer): Modul kontrol stabilitas memantau pergerakan kendaraan dan perbedaan antara arah yang diinginkan oleh pengemudi dan arah aktual kendaraan. Jika kendaraan mengalami oversteer (saat belakang kendaraan bergerak lebih cepat daripada depan) atau understeer (saat depan kendaraan bergerak lebih cepat daripada belakang), modul ini dapat mengintervensi untuk memulihkan stabilitas dengan mengurangi tenaga mesin atau menerapkan pengereman selektif pada roda tertentu.

  2. Pengurangan Risiko Terbalik (Roll Over): Modul kontrol stabilitas dapat mendeteksi potensi terjadinya rollover atau kondisi di mana kendaraan berisiko terbalik. Dengan mengatur distribusi daya pengereman dan torsi, modul ini dapat membantu mencegah kecelakaan rollover.

  3. Kontrol Distribusi Torsi pada Roda: Untuk meningkatkan traksi dan stabilitas, modul kontrol stabilitas dapat mengatur distribusi torsi pada roda-roda individu, memastikan bahwa setiap roda menerima daya yang sesuai dengan kondisi jalan dan kendaraan.

  4. Pemantauan Sensor Kendaraan: Modul ini terhubung dengan berbagai sensor di kendaraan, seperti sensor kecepatan roda, sensor yaw rate, sensor akselerasi lateral, dan lainnya. Informasi dari sensor-sensor ini digunakan untuk menghitung perilaku kendaraan dan mendeteksi kondisi yang berpotensi berbahaya.

  5. Koreksi Melalui Pengereman Selektif: Pada kondisi tertentu, modul kontrol stabilitas dapat mengintervensi dengan menerapkan pengereman selektif pada roda-roda tertentu. Ini membantu memulihkan kendaraan ke jalur yang benar dan mengurangi risiko kehilangan kendali.

  6. Integrasi dengan Sistem Pengereman Lainnya: Modul kontrol stabilitas sering kali terintegrasi dengan sistem pengereman lainnya, seperti ABS (Anti-lock Braking System) dan EBD (Electronic Brakeforce Distribution), untuk memberikan respons yang koheren dan efektif dalam situasi pengereman darurat atau saat kendaraan kehilangan traksi.

5. Modul Kontrol Kelistrikan (Body Control Module/BCM)

Modul kontrol kelistrikan merupakan modul yang mengendalikan berbagai sistem kelistrikan pada kendaraan, seperti lampu, klakson, kunci pintu, dan lain sebagainya. BCM berfungsi untuk mengatur dan memantau berbagai perangkat kelistrikan agar dapat beroperasi dengan baik. Modul ini juga dapat mendeteksi adanya masalah pada sistem kelistrikan dan memberikan kode kesalahan. Dan kita juga merangkum beberapa fungsi dari modul kontrol kelistrikan, yaitu :

  1. Distribusi Daya Listrik: Modul kontrol kelistrikan bertanggung jawab untuk mendistribusikan daya listrik ke berbagai komponen elektronik di dalam kendaraan. Ini termasuk sistem penerangan, sistem kelistrikan mesin, sistem infotainment, dan lainnya.

  2. Pengelolaan Baterai: Modul ini memantau kondisi baterai dan mengelola daya yang mengalir ke dan dari baterai. Jika diperlukan, modul kontrol kelistrikan dapat mengaktifkan atau menonaktifkan beban listrik untuk menjaga tingkat muatan baterai yang optimal.

  3. Kontrol Sistem Pengisian: Modul kontrol kelistrikan dapat mengontrol sistem pengisian, termasuk regulator tegangan dan generator. Ini memastikan bahwa baterai terisi dengan baik dan daya listrik yang dihasilkan oleh generator mencukupi untuk kebutuhan kendaraan.

  4. Pemantauan Sensor: Modul ini menerima informasi dari berbagai sensor di kendaraan, seperti sensor suhu mesin, sensor tekanan oli, dan sensor-sensor lainnya. Informasi ini digunakan untuk mengoptimalkan kinerja mesin, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mendeteksi potensi masalah.

  5. Kontrol Sistem Pemadam Api: Jika kendaraan dilengkapi dengan sistem pemadam api elektronik, modul kontrol kelistrikan dapat mengatur aktivasi pemadam api dan mengelola detektor asap untuk mendeteksi kebakaran potensial.

  6. Integrasi dengan Sistem Keselamatan Aktif: Modul ini dapat terhubung dengan sistem-sistem keselamatan aktif, seperti ABS (Anti-lock Braking System), ESC (Electronic Stability Control), dan airbag. Integrasi ini memungkinkan koordinasi yang baik antara sistem-sistem ini untuk meningkatkan keselamatan kendaraan.

  7. Kontrol Sistem Infotainment dan Kendali Lingkungan: Modul kontrol kelistrikan juga dapat mengatur fungsi-fungsi infotainment, seperti sistem audio, navigasi, dan kenyamanan, seperti pengaturan AC (Air Conditioning) atau pemanasan.

  8. Pemantauan dan Pemeliharaan OBD (On-Board Diagnostics): Modul ini dapat mendukung fungsi OBD untuk memonitor kesehatan kendaraan dan mendeteksi potensi masalah mesin atau sistem lainnya. Ini membantu teknisi melakukan diagnosis dan pemeliharaan.

Itulah beberapa modul yang ada pada kendaraan roda empat beserta pengertian dan fungsinya. Dengan adanya modul-modul ini, kendaraan menjadi lebih efisien, aman, dan nyaman untuk dikendarai. Penting bagi pemilik kendaraan untuk memahami peran dan fungsi dari setiap modul ini agar dapat menjaga dan merawat kendaraan dengan baik.

Untuk konsultasi mengenai permasalahan ecu dan elektrikal mobil bisa langsung ke Bengkel “EDMOND AUTO GARAGE” ❤️❤️❤️

atau melalui WA : 0851-7540-7978

Jl. Raya Panjunan No.187, Dungus Kec Sukodono, Kab Sidoarjo